Pengungkapan Ketidakadilan Oligarki di Balik Industri Pertambangan melalui "Kutukan Nikel"
**Rangkuman Berita** Nikel menjadi komoditas primadona dunia, tetapi di Indonesia dianggap sebagai "kutukan". Aktivis Greenpeace menyebut kekayaan nikel menguntungkan oligarki dan penguasa, sementara masyarakat adat dan daerah terdampak negatif. Pertambangan nikel di Indonesia Timur telah merusak hutan, pesisir pantai, dan pulau-pulau kecil. Alih-alih pembangunan ekonomi berkelanjutan, pertambangan ini menimbulkan ketimpangan dan ketidakadilan. Masyarakat adat di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah melawan perusahaan tambang. Film dokumenter "Kutukan Nikel" menggambarkan perjuangan mereka dan dampak buruk pertambangan, termasuk ledakan smelter yang menewaskan pekerja. Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menekankan ketimpangan dalam industri nikel. Transisi ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan digembar-gemborkan, tetapi pada akhirnya hanya menguntungkan perusahaan, bukan masyarakat.