Penutupan Kontroversial Bank ASI Pertama di Pakistan setelah Tentangan Ulama

Penutupan Kontroversial Bank ASI Pertama di Pakistan setelah Tentangan Ulama

**Upaya Mendirikan Bank ASI di Pakistan Kandas** Rencana mendirikan bank ASI pertama di Pakistan terhenti akibat penolakan dari sebuah pesantren. Awalnya, para ulama memberikan izin bersyarat, namun kemudian menariknya beberapa hari sebelum pembukaan fasilitas tersebut. Bank ASI bertujuan menyediakan ASI bagi bayi sakit dan prematur yang tidak bisa mendapat ASI langsung dari ibu mereka. Hal ini penting karena ASI memberikan nutrisi dan kekebalan yang sangat dibutuhkan bayi. Para ulama keberatan karena praktik tersebut dianggap bertentangan dengan hukum Islam, yang melarang seorang perempuan menyusui anak yang tidak memiliki hubungan biologis dengannya. Mereka khawatir akan menimbulkan hubungan kekerabatan yang tidak jelas dan berpotensi mengarah pada pernikahan antar saudara susuan. Pemerintah telah berupaya menyesuaikan bank ASI dengan hukum Islam, tetapi fatwa yang direvisi dari pesantren masih menyebutkan bahwa menerapkan semua pedoman secara hukum Islam sulit dilakukan. Akibatnya, Institut Kesehatan Anak dan Neonatologi memutuskan menghentikan rencana bank ASI. Pakistan memiliki angka kematian bayi yang tinggi karena terbatasnya akses terhadap ASI. Unicef dan WHO merekomendasikan penggunaan susu donor sebagai alternatif untuk bayi yang tidak bisa mendapat ASI dari ibu mereka. Namun, pertentangan agama tetap menjadi penghalang dalam pendirian bank ASI di banyak negara, termasuk Pakistan.