Perbedaan Aliran Tuntutan dalam Kasus Pemerasan yang Melibatkan SYL dan Mantan Bawahannya

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dituntut 12 tahun penjara atas kasus pemerasan terhadap bawahannya di Kementerian Pertanian. Sementara itu, terdakwa lainnya, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Kementan Muhammad Hatta, dituntut 6 tahun penjara. Pertimbangan hal yang meringankan tuntutan Kasdi dan Hatta adalah mereka tidak menikmati keuntungan dari pemerasan tersebut. Adapun hal yang meringankan tuntutan Kasdi adalah sikap kooperatif dan penyesalannya. Tuntutan SYL lebih berat karena ia berbelit-belit dalam keterangannya, mencederai kepercayaan masyarakat, dan melakukan korupsi dengan motif tamak. Selain hukuman penjara, SYL juga dituntut denda Rp 500 juta dan membayar uang pengganti miliaran rupiah. Kasdi dan Hatta masing-masing dituntut denda Rp 250 juta.