Peretasan PDNS Muhammadiyah Mengungkap Serangan Digital yang Sangat Canggih
Muhammadiyah menjadi korban serangan siber pada Pusat Data Nasional (PDN). Serangan ini menyebabkan gangguan layanan dan data ribuan lembaga pendidikan Muhammadiyah hilang karena tidak ada cadangan data pemerintah. Muhammadiyah menyoroti kesalahan perencanaan pemerintah yang tidak memiliki cadangan data dan menilai peretasan ini sebagai kegagalan sistem siber Indonesia. Muhammadiyah meminta pemerintah bertanggung jawab dan menyusun sistem siber yang lebih baik dengan melibatkan ahli. Serangan siber pada PDN berdampak pada 210 instansi pemerintah dan mengganggu layanan publik digital. Peretas meminta tebusan senilai Rp131 miliar, sementara pemerintah masih berupaya memulihkan PDN.