Perusahaan Indonesia Masih Rentan Terhadap Ancaman Keamanan Siber canggih, Survei Cisco Ungkapkan

Perusahaan Indonesia Masih Rentan Terhadap Ancaman Keamanan Siber canggih, Survei Cisco Ungkapkan

**Kesiapan Keamanan Siber di Indonesia Rendah** Laporan Cisco menunjukkan bahwa hanya 12% organisasi Indonesia yang memiliki ketahanan terhadap ancaman keamanan siber modern. Sebagian besar organisasi (53%) hanya berada pada tingkat kesiapan dasar. **Serangan Siber Meningkat** Organisasi Indonesia menghadapi berbagai serangan siber, seperti phishing, ransomware, dan rekayasa sosial. Kompleksitas postur keamanan yang berlebihan membuat organisasi sulit bertahan dari serangan tersebut. **Dampak Finansial Insiden Keamanan Siber** Sebanyak 63% organisasi telah mengalami insiden keamanan siber dalam setahun terakhir, dengan kerugian rata-rata sebesar Rp 4,7 miliar. **Solusi Titik yang Tidak Efektif** Menggunakan banyak solusi keamanan siber di berbagai titik tidak efektif. Hal ini memperlambat deteksi, respons, dan pemulihan dari insiden. Namun, 76% organisasi telah mengimplementasikan 10 atau lebih solusi titik, dan 33% memiliki 30 atau lebih. **Kekhawatiran tentang Perangkat Tidak Aman** Penggunaan perangkat yang tidak aman dan tidak terkelola semakin memperburuk kesiapan keamanan siber organisasi.