Polemik Bea Cukai: Konflik antara Kebijakan dan Konsumen yang Merajalela
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mendapat kritik atas kasus-kasus penagihan bea yang viral, seperti: * Pengenaan bea masuk tinggi pada sepatu senilai Rp10 juta karena dinilai lebih rendah dari harga aslinya. * Penagihan biaya ratusan juta pada Sekolah Luar Biasa untuk peralatan hibah dari Korea Selatan. * Pungutan bea masuk pada action figure hadiah perusahaan karena nilai yang dilaporkan lebih rendah. Masalah ini diduga disebabkan oleh oknum Bea Cukai yang nakal yang memanfaatkan kelemahan aturan. Pengawasan internal yang lemah juga menjadi penyebab karena pengawasan dilakukan oleh lembaga itu sendiri. Pakar menilai perlu adanya tindakan tegas dari Menteri Keuangan dan keterlibatan instansi lain seperti Kementerian Perdagangan dalam pengawasan. Importir juga dinilai memanfaatkan mekanisme self assessment untuk tidak melaporkan harga barang secara akurat.