Polemik Tapera: Apakah Skema Pengumpulan Dana Rakyat Disalahgunakan untuk Mendanai Proyek Pemerintah?

Polemik Tapera: Apakah Skema Pengumpulan Dana Rakyat Disalahgunakan untuk Mendanai Proyek Pemerintah?

Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menuai kritik karena dianggap seperti rakyat menggalang dana untuk proyek negara. Hal ini karena terdapat dugaan bahwa dana Tapera digunakan untuk membiayai proyek-proyek besar, seperti Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu kritik datang dari Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, yang menilai kurangnya sosialisasi dan penjelasan tentang Tapera. Ia menyinggung bahwa tidak semua orang ingin memiliki rumah, sehingga menimbulkan asumsi bahwa dana Tapera belum tentu kembali. Selain itu, Adi juga menyoroti potongan gaji sebesar 3% untuk Tapera yang dianggap memaksa, terutama bagi masyarakat kelas menengah yang belum tentu mendukung pemerintah. Hal ini menyebabkan polemik dan kecurigaan di masyarakat tentang penggunaan dana Tapera.