Respons Jubir Prabowo atas Usulan Bamsoet tentang Reformasi Presidential Club Menjadi Mirip DPA

Prabowo Subianto berencana membuat "presidential club", wadah silaturahmi dan diskusi antar mantan presiden Indonesia. Hal ini bukanlah lembaga formal, melainkan upaya untuk memperkuat persatuan, kebersamaan, dan menjawab tantangan masa depan. Presiden terpilih Prabowo ingin menghentikan tradisi "cancel culture" dalam kebijakan pemerintahan, di mana kebijakan positif dari presiden sebelumnya sering tidak dilanjutkan oleh presiden baru. Rencana ini diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk Ketua MPR Bambang Soesatyo yang mengusulkan agar presidential club dilembagakan menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Namun, hal ini belum disetujui oleh Prabowo. Dahnil Azhar Simanjuntak, juru bicara Prabowo, meyakini silaturahmi antar mantan presiden akan terjadi terlepas dari nama wadah yang digunakan. Ia berharap tradisi rekonsiliatif yang ditunjukkan para pemimpin Indonesia di masa lalu, seperti Bung Karno dan Buya Hamka, dapat dilanjutkan oleh generasi saat ini.