Sanan, Kampung Tempe Malang Bertransformasi Menuju Masa Depan Bebas Limbah

Kampung Sanan dikenal sebagai sentra produksi kripik tempe dengan pengelolaan limbah yang maksimal. Limbah kedelai cair dan padat diberikan sebagai pakan untuk sekitar 800 ekor sapi pedaging di kampung tersebut. Sapi membutuhkan 5 kilogram limbah kedelai per hari, sehingga peternak menekan biaya pakan. Selain itu, kotoran sapi dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas melalui 8 digester yang dapat digunakan oleh 4 rumah tangga. Pemerintah Kota Malang mendukung usaha tempe dengan memberikan izin usaha, promosi, dan pelatihan inovasi produk. Ada rencana untuk mengembangkan briket dari kotoran sapi sebagai bahan bakar menggoreng, yang diharapkan dapat menggantikan LPG dan menghemat biaya bagi pengrajin. Kampung Sanan juga menjadi destinasi wisata edukasi pembuatan kripik tempe dengan biaya mulai dari Rp30.000 per orang.