Serangan Solingen Menginspirasi Perdebatan tentang Kebijakan Imigrasi Jerman
Jerman memberlakukan undang-undang deportasi yang baru setelah serangan pisau di Solingen oleh warga Suriah yang berafiliasi dengan ISIS. Undang-undang tersebut memperpanjang masa penahanan, memperluas hak penggeledahan, dan tidak memberitahu pencari suaka yang ditolak tentang waktu deportasi untuk mencegah pelarian. Namun, masih banyak pencari suaka yang ditolak diabaikan di Jerman. Dari 242.600 yang dijadwalkan untuk dideportasi, sekitar 7.000 deportasi dibatalkan karena mereka menghilang atau negara asal tidak menerimanya. Kasus serangan pisau di Solingen memperlihatkan celah hukum, karena tersangka telah mengajukan suaka di Jerman setelah sebelumnya tiba di Bulgaria. Hal ini menunjukkan tumpang tindih undang-undang suaka Uni Eropa yang semakin mempersulit prosedur deportasi. Selain itu, visa "toleransi" di Jerman memungkinkan pencari suaka yang ditolak untuk tetap berada di negara tersebut dalam ketidakpastian hukum, yang juga menghambat deportasi.