Sikap Tegas Iran di Bawah Kepemimpinan Raisi: Pendirian yang Kuat terhadap Israel dan Program Nuklir
Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter, menewaskan semua penumpang termasuk Menteri Luar Negeri. Raisi dikenal keras dalam negosiasi nuklir, menentang pembatasan teknologi Iran untuk keringanan sanksi AS. Ia juga menerapkan penegakan hukum ketat terhadap jilbab dan perilaku perempuan, memicu protes besar-besaran. Posisi keras Raisi meluas pada kebijakan luar negeri, menanggapi serangan terhadap perwira senior Iran dengan pemboman udara Israel. Ia mengancam akan menyerang Israel jika terjadi pembalasan. Sebelum menjadi presiden, Raisi menjabat sebagai jaksa dalam eksekusi tahanan politik tahun 1988 dan memegang posisi penting dalam pengadilan dan Majelis Ahli Iran.