Starlink Menolak Klaim Praktik "Predatory Pricing" Sementara Menyesuaikan Tarif
Setelah diluncurkan di Indonesia, layanan internet satelit Starlink diduga melakukan "predatory pricing" dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah dari pesaing lokal. Starlink membantah tuduhan tersebut, mengklaim bahwa potongan harga perangkat keras hanyalah promosi sementara. Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) khawatir harga rendah Starlink akan merugikan penyedia layanan internet lokal. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sedang menyelidiki dugaan predatory pricing. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendesak pemerintah untuk membekukan izin Starlink dan meninjau ulang lisensinya karena kekhawatiran tentang persaingan yang tidak sehat dan potensi dampak pada penyedia layanan internet lokal.