Strategi Taiwan yang Berubah dalam Menghadapi Agresi China di Bawah Kepemimpinan Presiden yang Baru
Presiden Taiwan yang baru, William Lai, dilantik dan berjanji untuk membela demokrasi dan melawan ancaman dari Tiongkok. Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan telah melakukan intimidasi militer. Kemenangan Lai dipandang negatif oleh Tiongkok, yang telah memperingatkan bahwa hal itu dapat mengancam perdamaian regional. Tiongkok diprediksi akan meningkatkan tekanan militer dan ekonomi. AS menyambut pelantikan Lai dan menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Masa depan hubungan lintas Selat tergantung pada hubungan AS-Tiongkok. Tantangan utama Lai adalah parlemen baru di Taipei, dimana tidak ada partai yang memiliki mayoritas. Hal ini dapat mempersulit pengesahan agenda legislatif, termasuk kebijakan luar negeri.