Teknologi CCS/CCUS: Beban bagi Konsumen Listrik karena Ketidaklayakan Ekonomi
Rencana penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS) pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia dinilai tidak menguntungkan secara ekonomi. Alasannya, biaya investasi dan operasional CCS/CCUS sangat tinggi, jauh lebih mahal daripada pembangkit listrik lain seperti tenaga surya. Selain itu, ada juga risiko kebocoran karbon yang dapat menambah biaya. Tanpa subsidi pemerintah, beban biaya CCS/CCUS akan ditanggung konsumen melalui tarif listrik yang lebih mahal. Hal ini akan menguntungkan perusahaan minyak dan gas serta perusahaan swasta penyedia PLTU, bukan konsumen atau pemerintah. Sampai saat ini, belum ada PLTU di Indonesia yang menerapkan CCS/CCUS. Risiko kebocoran karbon juga belum diperhatikan sepenuhnya. Para ahli menyarankan agar pemerintah fokus pada pengembangan energi terbarukan yang lebih murah dan ramah lingkungan sebagai strategi transisi energi.