Telegram Klarifikasi Rumor Penangkapan Pendirinya, Pavel Durov, di Prancis
CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Prancis karena tidak membatasi aktivitas kriminal di aplikasi Telegram. Telegram menegaskan bahwa Durov tidak menyembunyikan apa pun dan mengikuti hukum Uni Eropa. Durov ditangkap berdasarkan surat perintah karena diduga terlibat dalam penipuan, perdagangan narkoba, dan promosi terorisme. Telegram memiliki grup yang memungkinkan hingga 200.000 anggota, yang memicu kekhawatiran tentang penyebaran informasi palsu dan konten ilegal lainnya. Telegram membatasi penerusan pesan pada tahun 2019 untuk mengatasi masalah ini.