Tragedi Beruntun Menerpa Supri: Kehilangan Anak Akibat Kanker dan Bajaj Penghidupan Dicuri
Supriyadi kehilangan bajaj, satu-satunya mata pencahariannya, hanya 100 hari setelah kehilangan anak laki-lakinya yang meninggal karena kanker. Keluarga Supriyadi mengandalkan penghasilan dari bajaj untuk biaya pengobatan anak mereka. Meski penghasilan dari bajaj tak menentu, Supriyadi terus berusaha, bahkan ketika istrinya membantu adiknya berjualan gorengan. Pencurian bajaj itu membuat keluarga Supriyadi semakin kesulitan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok dan biaya sewa kontrakan. Istri Supriyadi pernah menanyakan susu yang dibutuhkan anaknya, namun terpaksa membeli susu biasa karena harganya yang mahal. Setelah penyelidikan, tujuh pelaku pencurian bajaj telah ditangkap, tetapi bajaj tersebut telah dibongkar.