Transformasi Kebijakan untuk Menuntaskan Krisis Stunting di Indonesia: Sebuah Keharusan Mendesak
Harga pangan yang melambung, terutama beras, mengancam gizi masyarakat dan meningkatkan risiko stunting pada kelompok tidak mampu. Kenaikan harga ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang membatasi impor dan menambah hambatan non-tarif, sehingga menaikkan harga pangan domestik. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan reformasi kebijakan perdagangan yang membuka akses ke sumber pangan yang lebih beragam dan menurunkan harga pangan. Kebijakan ini juga harus memastikan stabilitas pasokan dalam negeri. Penurunan harga pangan akan berkorelasi dengan penurunan angka kemiskinan, yang kemudian berkontribusi pada penurunan angka stunting. Pengendalian stunting juga membutuhkan koordinasi antar lembaga untuk intervensi jangka panjang yang mengubah gaya hidup dan pola konsumsi pangan.