Transformasi Masjid di Tajikistan: Dari Tempat Ibadah Menjadi Pusat Kebudayaan dan Kesenangan

Transformasi Masjid di Tajikistan: Dari Tempat Ibadah Menjadi Pusat Kebudayaan dan Kesenangan

Tajikistan telah melarang penggunaan hijab di tempat umum, memperluas larangan sebelumnya di sekolah dan tempat kerja. Meskipun 96% warga Tajikistan adalah Muslim, pemerintahan sekuler Presiden Rahmon berusaha mempromosikan negara sekuler dan membatasi pengaruh Islam. Pemerintah telah menutup 1.938 masjid dan menggantinya dengan fasilitas lain. Sebagai gantinya, pemerintah membangun Masjid Pusat yang besar dan mengontrol isi khotbah dan ceramah di masjid yang disetujui negara. Dengan langkah-langkah ini, Tajikistan berusaha mempromosikan versi Islam yang dikontrol negara dan menjauhkan nilai-nilai Islam dari kehidupan sosial dan politik.