Vietnam Kembali ke Batu Bara: Kekhawatiran Uni Eropa Meningkat

Vietnam Kembali ke Batu Bara: Kekhawatiran Uni Eropa Meningkat

Gelombang panas di Vietnam menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran pada Mei dan Juni 2023, memaksa pabrik-pabrik Samsung dan perusahaan teknologi lainnya tutup selama berminggu-minggu. Hal ini menimbulkan kerugian ekonomi sebesar $1,4 miliar dan merusak reputasi Vietnam sebagai pusat manufaktur. Meskipun Vietnam telah menarik banyak perusahaan teknologi dengan menawarkan kondisi investasi yang menguntungkan, infrastruktur yang terbatas dan tingkat produktivitas yang rendah menjadi kendala. Untuk mengatasi masalah pemadaman listrik, pemerintah kembali mengandalkan batu bara, yang kini menyumbang 67% dari produksi listrik. Impor batu bara dari Indonesia meningkat tajam, sementara penambangan dalam negeri didorong untuk meningkatkan ketersediaan energi. Namun, kebijakan ini bertentangan dengan tujuan transisi energi hijau yang didukung oleh Uni Eropa, yang memberikan bantuan keuangan untuk program tersebut. Pemerintah Eropa memahami tantangan jangka pendek Vietnam, tetapi ada kekhawatiran tentang komitmen jangka panjangnya terhadap transisi energi. Laporan pemerintah Inggris menunjukkan hambatan politik dan penundaan dalam mengurangi penggunaan batu bara. Namun, Perdana Menteri Vietnam yang mendukung energi ramah lingkungan memberikan harapan bahwa Vietnam akan menyeimbangkan kebutuhan listriknya dengan tujuan iklim.